Tuesday, September 25, 2018

PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU | Jokowi Beberkan Alasan Gencar Bangun Infrastruktur di Luar Jawa

Foto: Rengga Sancaya

PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU - Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan alasan kenapa pemerintah harus membangun infrastruktur hingga ke luar Jawa. Di sisi lain membangun infrastruktur di Pulau Jawa lebih menguntungkan secara politik dan ekonomi.

"Banyak yang sampaikan ke saya, paling cepat bangun di Jawa saja. Untuk mendukung ekonomi nasional bangun saja di Jawa, infrastruktur yang kurang dibangun," kata Jokowi dalam HUT Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang ke-50 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (24/9/2018).


Baca juga: 



"Kalau mau hitung-hitungan return politik bangun saja di Jawa. Hitungan orang ekonomi juga sama bangun di Jawa saja tapi Indonesia bukan jawa saja, Indonesia miliki 17.000 pulau. Saya lihatnya ketimpangan infrastruktur jurangnya lebar sekali," sambung Jokowi.



Jokowi pun menyebutkan infrastruktur yang kurang di Pulau Jawa tidak banyak, yakni di Jawa bagian utara. Di sana jalan tol hanya kurang sedikit, sementara bandara sudah cukup, dan pembangkit listrik hanya perlu ditambah sedikit.



Baca juga: 



Namun pemikiran semacam itu tidak bisa diterapkan dalam sebuah negara. Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur tidak hanya semata melihat hitung-hitungan bisnis atau ekonomi, serta politik.

"Kenapa harus bangun di Papua, Maluku Utara, NTT, Indonesia bagian timur, ya kita ini bernegara, bukan berbisnis, bukan ekonomi saja," sebutnya.




Jokowi menjelaskan, Indonesia memiliki 17.000 pulau. Ketimpangan infrastruktur antara wilayah masih sangat lebar. Jika masih ada infrastruktur di wilayah di Indonesia yang tertinggal dipastikan akan kalah bersaing.

"Bagaimana negara bisa bersaing, punya kompetitif index atau daya saing yang baik kalau infrastruktur jalan seperti ini, nggak akan mungkin menang bersaing. Stok infrastruktur hanya 37%. Tetangga sudah di atas 60-70%," tambahnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )

 
 
Sumber : finance.detik
 
Baca juga :

0 comments:

Post a Comment