Monday, September 17, 2018

RIFANFINANCINDO PEKANBARU | Dolar Tertekan Data CPI AS Dan Kenaikan Suku Bunga Turki

RIFANFINANCINDO PEKANBARU - Hingga sesi perdagangan Jumat (14/Sep) siang ini, Dolar AS masih tertekan terhadap mata uang-mata uang mayor. Selain karena lemahnya data inflasi AS yang dirilis kemarin malam, mengendurnya krisis di Turki pasca kenaikan suku bunga, menjadi faktor yang turut membebani kenaikan Dolar AS.

dolar-as
 Baca juga: 

CPI AS Di Bawah Ekspektasi

CPI AS bulan Agustus, data inflasi yang digunakan sebagai salah satu referensi bagi The Fed untuk mempertimbangkan penyesuaian Rate, hanya naik 0.2 persen, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0.3 persen. Mengenai hal ini, Masafumi Yamamoto, pakar forex dari Mizuho Securities in Tokyo, mengungkapkan bawah, "Faktor utama yang melemahkan Dolar AS adalah lemahnya CPI."
 Baca juga:

Kenaikan Suku Bunga Turki Legakan Pasar

Para investor juga melepaskan Dolar AS setelah kekhawatiran krisis Turki mereda. Bank sentral negara pimpinan Tayyip Erdogan tersebut akhirnya menaikkan Rate sebanyak 625 basis poin menjadi 24 persen, demi mengembalikan kepercayaan terhadap mata uang Lira.
Sebelumnya, tindak pengetatan moneter semacam ini menjadi polemik antara bank sentral dengan jajaran pemerintahan Erdogan. Pasalnya, presiden Erdogan telah menyatakan bahwa dirinya sangat menentang suku bunga tinggi.
Kebijakan moneter tersebut memunculkan asumsi pasar, bahwa bank sentral Turki telah memperoleh kembali independensinya dari campur tangan Erdogan. Namun, pengamat pasar negara berkembang masih sangsi akan hal tersebut.
"Kenaikan suku bunga Turki memang patut dipuji, tetapi pokok permasalahan ke depan adalah tentang bagaimana Presiden Erdogan akan memandang pengetatan moneter ini," kata Kota Harayama, ekonom pasar negara berkembang untuk SMBC Nikko Securities.
"Terlalu naif jika berasumsi jika Erdogan akan terus menghormati independensi bank sentral. Bank sentral Turki akan kehilangan kredibilitasnya lagi, dan kenaikan suku bunganya akan sia-sia jika kebijakan moneter dicampur-adukkan dengan politik."

Dolar AS Melemah, Lira Turki Menguat Pesat

Indeks Dolar turun ke level 94.48 saat berita ini ditulis, kian jauh dari level 94.90 yang tercapai kemarin. EUR/USD naik tipis 0.05 persen ke $1.1695, menambah kenaikan 0.5 persen yang tercapai kemarin malam pasca kebijakan moneter ECB.
Sedangkan Lira mulai melemah setelah melonjak lebih dari 4 persen merespon kenaikan suku bunga Turki. Saat berita ini ditulis, USD/TRY diperdagangkan di angka 6.129, dari level 6.4632 yang tercapai sebelum pengetatan moneter bank sentral.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


Sumber : seputarforex

Baca juga :

0 comments:

Post a Comment