Tuesday, December 18, 2018

Rifanfinancindo | Dolar AS Melemah Jelang Statement Suku Bunga The Fed

Rifanfinancindo - Indeks Dolar (DXY) turun dari level 97.71, yang merupakan titik tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Penurunan Dolar paling dominan terjadi versus mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss. Sementara itu, mata uang komoditas AUD dan NZD berusaha naik memanfaatkan momentum pelemahan Dolar AS. Dolar AS hanya menguat terhadap Dolar Kanada dan terutama Sterling, yang masih terimbas sentimen negatif atas ketidakpastian Brexit.
Saat berita ini di-update pada pukul 09:30 WIB, Indeks Dolar turun 0.06 persen ke level 97.07.
Indeks Dolar Daily

The Fed Diprediksi Tetap Naikkan Suku Bunga

Bank Sentral AS, The Fed, akan mengakhiri pertemuan dua hari mereka pada hari Rabu (19/12) waktu AS, dan diperkirakan tetap akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Langkah tersebut menandai kali keempat bagi The Fed untuk melakukan Rate Hikedi sepanjang 2018. Namun, apa yang menjadi fokus investor adalah Statement terkait outlook pada tahun 2019 mendatang, mengingat situasi saat ini tengah dirundung konflik perdagangan AS-China dan gejolak pasar finansial global.
Dolar AS Melemah Jelang Statement Suku
"Investor memprediksi The Fed akan melakukan Rate Hike keempat pada pertemuan besok, tapi kenaikan suku bunga tersebut akan dilanjutkan oleh Statement dovish terkait prospek kenaikan rate di 2019. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan The Fed pada bulan September 2018 lalu," kata Fawad Razaqzada, analis pasar Forex.com di London.
Pelemahan Dolar AS dalam beberapa waktu terakhir diawali dari tanda-tanda perlambatan ekonomi global, yang muncul setelah data ekonomi Zona Euro dan China dirilis memburuk akhir pekan lalu. Kekhawatiran terhadap dampak perang dagang AS-China juga diprediksi akan menekan outlook kenaikan inflasi Negeri Paman Sam, sehingga berimbas pada ekspektasi Fed Rate Hike tahun depan. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


Sumber : Seputarforex

0 comments:

Post a Comment