Monday, November 19, 2018

Rifan Financindo Pekanbaru | Morgan Stanley: Penguatan Dolar AS Telah Berakhir

Rifan financindoDalam satu pekan ini (12-17 November), Dolar AS tampak melemah. Menurut analis Morgan Stanley, bullish Dolar memang telah berakhir dan kini saatnya untuk menjual mata uang AS tersebut.
"Kami yakin bahwa USD telah mencapai puncaknya di kisaran level saat ini... USD kemungkinan melemah karena melebarnya Credit Spreads serta jatuhnya harga ekuitas dan yield obligasi, di tengah melemahnya dorongan inflasi dan menurunnya harga minyak," tulis analis Morgan Stanley, Hans Redeker, dalam catatannya yang dirilis Jumat (16/November).
dxy
 Baca juga: 

Carry Trade Dan Jatuhnya Harga Minyak

Menurut Redeker, beberapa faktor yang membuat investor membeli Dolar AS sejauh ini antara lain: eskalasi perang dagang, naiknya yield obligasi US Treasury, dan menguatnya ekonomi AS. Sejak pertengahan April, Bloomberg Dollar Spot Index sudah menguat hingga 8 persen, berkat para Hedge Funds yang menaikkan posisi net long untuk Dolar AS ke level tertinggi sejak Januari 2017.
Namun, Morgan Stanley memperhitungkan bahwa arus modal asing yang masuk ke AS belakangan ini hanya berlangsung dalam jangka pendek dan cenderung cepat berbalik. Ini artinya, sinyal pelemahan Dolar AS yang baru akan muncul.
usd
Menurut pandangan Redeker, arus modal yang masuk ke AS lebih banyak termotivasi oleh Carry Trade ketimbang investasi asing langsung yang kuat dan memiliki tujuan jangka panjang.
Baca juga: 

Di samping itu, indikasi pelemahan Dolar AS kian jelas dengan jatuhnya harga minyak, stabilnya mata uang China, dan mengetatnya likuiditas pasar AS.
"Kami mengekspektasikan perlambatan pertumbuhan AS akan menguntungkan negara-negara yang bergantung pada pendanaan dalam denominasi Dolar AS, atau negara-negara yang rentan terhadap biaya pendanaan yang tinggi," kata Redeker.
Kesimpulannya, Morgan Stanley masuk ke dalam kelompok bank-bank raksasa global yang memperkirakan bahwa penguatan Dolar AS sudah memudar.

Bank Besar Lain Yang Memprediksi Pelemahan Dolar AS

Selain Morgan Stanley, bank-bank besar lain yang juga memperkirakan pelemahan Dolar AS antara lain Goldman Sachs dan Credit Agricole.
Tim Strategi Forex Goldman Sachs mengatakan bahwa Greenback sudah mendekati puncak. Oleh karena itu, dorongan naik Dolar AS terhadap mata uang lain akan melemah, salah satunya terhadap Yuan.
Credit Agricole juga melihat sinyal pelemahan Dolar AS setelah Partai Demokrat sukses mengambil kendali di House of Representatives. Peristiwa tersebut terjadi usai Pemilu Parlemen beberapa waktu lalu.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )

Lihat : Rifan financindo pekanbaru

Sumber : Seputar Forex

Baca juga :

0 comments:

Post a Comment