Rifanfinancindo - Jakarta Pemakaman di sebuah lembah di Jawa Barat tiba-tiba ramai orang-orang yang membawa pacul dan sekop. Mereka berniat untuk memindahkan mayat-mayat itu lantaran tanah kuburan itu digusur untuk pembangunan mega proyek properti milik MNC Land yang bekerjasama dengan Trump Organization.
Kisah itu dilansir dari sebuah artikel berita Washington Post yang diterbitkan pada 14 Mei 2020. Pemakaman itu berada di desa Ciletuh Hilir.
Baca Juga :
Tapi, lanjut Mulyana, yang mneghebohkan adalah, pada Januari 2019, ada pasukan penggali kubur datang untuk menggali mayat dari pemakaman yang sudah berdiri sejak abad ke-19 itu. Dia menyaksikan langsung penggalian itu, sisa-sisa mayat dipindahkan untuk memberikan ruang bagi mega-resort yang akan mencakup hotel dan lapangan golf Trump-branded.
|
Setidaknya ada satu orang telah setuju untuk penggalian itu, tetapi keluarga lain belum memberikan persetujuan. Seorang wanita yang bernama Iyum mengatakan makam kedua putrinya telah hancur tanpa seizinnya.
"Menurut mereka siapa anak-anakku, anjing?" katanya dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post.
Pihak MNC Land mengatakan beberapa warga Ciletuh Hilir telah menerima proposal perusahaan untuk memindahkan mayat kerabat mereka ke lokasi kuburan baru yang telah disediakan dan lebih layak. Perusahaan menilai warga yang menolak pemindahan pemakaman itu merupakan taktik negosiasi untuk mendapatkan harga ganti rugi yang lebih tinggi saat menjual rumah mereka dan menggali kuburan leluhur mereka.
"MNC bahkan bersedia menanggung seluruh biaya pemindahan kuburan," kata perusahaan itu.
Desa dan pemakamannya yang dimaksud terletak di tanah yang dijadwalkan untuk menjadi taman hiburan resor. Pihak Trump sendiri yang dalam proyek ini sebagai pengelola hotel menegaskan tidak memiliki kaitan dengan permasalahan pemakaman tersebut.
"Kami telah diberitahu bahwa ini bukan bagian atau bagian dari perkembangan Trump. Hubungan kami dengan MNC murni terdiri dari perizinan dan perjanjian manajemen saja, kami bukan pengembang," kata seorang pejabat Trump Organization dalam sebuah pernyataan.
Organisasi Trump tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah mereka mengetahui penggalian pada saat itu atau apakah mereka telah memeriksa praktik MNC.
Namun seorang mantan pejabat MNC mengatakan bahwa perusahaan Trump menerima laporan rutin.
"Mereka ingin tahu apa yang terjadi setiap bulan. Mereka ingin tahu standarnya. Mereka ingin tahu siapa yang akan menjadi kontraktor, siapa yang akan menjadi bankir, tidak berbeda dengan Hyatt atau Marriott," kata mantan pejabat itu.
Mega proyek MNC ini sendiri targetnya berdiri di atas lahan seluas 3.000 hektare (ha) di Lido, Bogor. Di dalamnya seluas 600 ha merupakan bagian properti yang dikelola Trump Organization yang mencangkup hotel 120 kamar, 461 villa mewah dan lapangan golf 18 lubang.
Fase pertama dikembangkan seluas 1.700 ha. Nah fase pertama itu mencakup wilayah di desa Ciletuh tersebut.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : Rifanfinancindo
Sumber : finance.detik
0 comments:
Post a Comment