Monday, September 22, 2014

Pre Opening: IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed, Cenderung Melemah

Financeroll - Relatif melemahnya bursa regional dapat menjadi sentimen negatif. IHSG kembali bergerak positif diikuti oleh naiknya volume.  Akan tetapi, adanya pola inverted hammer pada tren naik mengindikasikan melambatnya kenaikan ini. Sehingga  diperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran negatif hari ini.  Secara teknikal, indeks naik dengan volume namun masih tertahan garis fibo 76,4% dan terlihat akan bergerak di kisaran 5.188 – 5.263.
Pada perdagangan Jumat (19/9) IHSG ditutup naik 19 poin (+0,37%) ke level 5.227,58 mengikuti kenaikan sejumlah bursa regional lainnya. Ditengah sesi sempat menyentuh level 5.250 lalu terkena aksi profit taking namun masih tutup di zona hijau.  Hari ini (22/9), IHSG diperkirakan akan kembali menguat dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain:  BBRI, PWON, LPCK, ICBP dan PNLF.
Investor asing masih net buy di pasar reguler sebesar Rp 375,8 miliar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing antara lain:BBRI, TLKM, BMRI, PGAS dan CPIN. Sementara itu saham-saham yang menjadi pendorong kenaikan bursa antara lain:  BBCA, UNVR, AALI, WTON dan INCO.  Sementara rupiah Jumat (19/9) ditutup dilevel 11.968 dan hari ini (22/9) diperkirakan akan bergerak di kisaran 11.929-12.032.
Sektor keuangan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing melakukan net buy senilai Rp 282,2 miliar.  Indeks di bursa Wall Street ditutup mix pada perdagangan pekan lalu. Penguatan indeks antara lain dipicu oleh kenaikan harga saham Alibaba pada hari pertama listing.  Pada pekan lalu, indeks menguat antara lain dipicu oleh membaiknya data ekonomi AS dan pernyataan The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunganya dengan segera.
Hasil referendum Skotlandia yang menyatakan tetap bergabung dengan Britania Raya, juga menjadi sentimen positif.  Pada pekan ini pasar kembali akan mencermati perkembangan ekonomi dan geopolitik global.  Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya existing home sales, FHFA housing price index, new home sales, durable orders, GDP Q2 estimasi ke 3 dan Mich Sentiment.
Kenaikan suku bunga The Fed yang berpotensi akan dimulai pada pertengahan tahun depan, diperkirakan akan memicu penguatan dollar AS terhadap mata uang utama lainnya.  Reli dollar AS akan berdampak negatif terhadap harga komoditas dan perusahaan multinasional AS yang melakukan bisnis secara internasional.
Sumber : http://financeroll.co.id/news/pre-opening-ihsg-diperkirakan-bergerak-mixed-cenderung-melemah-15/

0 comments:

Post a Comment