Friday, October 10, 2014

Pre Opening: IHSG Diperkirakan Konsolidasi, Cenderung Menguat

 

Financeroll – Secara teknis indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi diperdagangkan di atas EMA 200 hari.  Indeks diperkirakan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat ditutup pada level 4.993 atau naik 0,71%.   Indikator RSI masih di area konsolidasi. Hari ini Indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas coba menguji resistance harian di 5.007. Indeks bergerak di kisaran support 4.985 dan resistance 5.007.
Dari dalam negeri, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan III-2014 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan keterangan BI, hal itu tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) yang sebesar 11,25%, lebih rendah dari SBT triwulan sebelumnya sebesar 21,05% dan 13,35% pada triwulan III-2013.  Pertumbuhan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran diikuti oleh sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kekhawatiran pelambatan ekonomi global. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar -1,13% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan -0,75%.
Pasar saham AS berbalik melemah seiring tingginya kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi Eropa. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -1,97% dan indeks S&P500 sebesar -2,07%.  Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun -1,29% ke level USD 84,66 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,08% ke posisi  USD 1.224,30 per troy ounce.
Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat kecemasan akan perlambatan ekonomi area euro akan berdampak negatif terhadap perekonomian AS disaat The Fed mengakhiri program pembelian obligasi. Harga minyak mentah dan komoditas metal mengalami koreksi.
Presiden ECB menyatakan bahwa ada potensi perekonomian area euro mengalami perlambatan tahun ini dan harus ada upaya untuk mendorong inflasi. Ekonomi Jerman diperkirakan di ambang resesi, akibat ekspor Jerman ke China dan Rusia turun tajam.ekspor Jerman mengalami penurunan terbesar sejak Januari 2009, sedangkan defisit neraca perdagangan Perancis melebar.
Pelemahan ekonomi dan ancaman deflasi di area euro akan mengakibatkan dol lar AS berlanjut mengalami kenaikan, yang akan berdampak negatif bagi ekspor AS dan membatasi laju inflasi di bawah target The Fed. Sementara itu data initial claims AS pekan lalu secara tak terduga kembali mengalami penurunan.

Sumber : http://financeroll.co.id/news/pre-opening-ihsg-diperkirakan-konsolidasi-cenderung-menguat-4/

0 comments:

Post a Comment