Tuesday, December 13, 2016

AUD/USD Terperosok, Dikejutkan Oleh Buruknya GDP Australia

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA- Pada kuartal ketiga lalu, ekonomi Australia terkontraksi dalam jumlah yang terbesar selama hampir delapan tahun. Merosotnya belanja konstruksi dan pemerintah menjadi penyebabnya. Dolar Australia pun merespon dengan penurunan sebanyak hampir setengah sen AS. AUD/USD dibeli pada harga 0.7430, turun hampir 0.5 persen dari angka sebelumnya di harga 0.7467.

dolar-australia-koin

Berikut ini adalah data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia pada Rabu (07/Desember) hari ini:
  • Produk Domestik Bruto (GDP) merosot sebanyak 0.5 persen dari kuartal sebelumnya yang menunjukkan kenaikan sebanyak 0.6 persen.
  • Hasil ini adalah yang terburuk sejak dunia dilanda krisis finansial global pada akhir tahun 2008, serta cukup jauh di bawah estimasi para ekonom, yakni penurunan sebanyak 0.1 persen.
  • Perekonomian tumbuh 1.8 persen dari satu tahun sebelumnya, dibandingkan dengan prediksi perolehan sebanyak 2.2 persen.
Laporan tersebut mencakup periode saat pemilu Australia menghasilkan suara yang kembali memilih Malcolm Turnbull sebagai perdana menteri. Kondisi ekonomi Australia secara keseluruhan di bawah pemerintahan Turnbull antara lain adanya pencukuran tipis dalam anggaran belanja pemerintah dan ekspor sumber daya alam masih gagal mengangkat pertumbuhan.

Perlambatan pertumbuhan tahunan dari 3.1 persen di kuartal kedua terbilang dramatis, khususnya saat Kementerian Keuangan Australia mengestimasikan bahwa potensi ekonomi berada di kisaran 2.75 persen. Ternyata, perkiraan bank sentral (RBA) pun cocok dengan perkiraan Kementerian Keuangan tersebut.

Analis Tetap Optimis

"Kami masih optimis bahwa data kali ini hanyalah kondisi negatif yang sempurna dan kita belum seharusnya membicarakan tentang resesi teknis -- daripada resesi, sebaiknya kita berbicara tentang rebound seperti apa yang dapat kita ekspektasikan di kuartal ke empat," kata Annette Beacher, Kepala Asia-Pacific Research di TD Securities Ltd. di Singapura yang dikutip oleh Bloomberg, mengacu pada kemerosotan GDP Australia dua kali berturut.

"Ini hanya seperti sebuah pertemuan negatif yang tak terduga, dimana semua terjadi dan terkosentrasi dalam satu kuartal."(Mbs-rifan financindo berjangka)
Sumber : seputarforex

0 comments:

Post a Comment