Friday, February 23, 2018

PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU | Harga Minyak Dikejutkan Kabar Jatuhnya Produksi AS

PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU - Harga Minyak Mentah tipe WTI (US OIL) tembus level tertingginya sejak pertengahan 2015 pada sesi perdagangan Jumat pagi ini (29/Desember), setelah tersebar berita jatuhnya produksi Amerika Serikat secara tak terduga. Laporan inventori minyak mentah komersil di negeri Paman Sam yang merosot hingga lebih dalam dibanding ekspektasi, juga mendorong kenaikan harga WTI. Sementara itu, harga Minyak Mentah tipe Brent agak melandai, tetapi masih ditopang oleh pemangkasan output yang dilakukan produsen-produsen top seperti OPEC dan Rusia.
Baca juga: 
 
  • RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
  • RIFAN  |  Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
  • PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka 
  • PT. RIFAN  | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
  • RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

Harga Minyak Dikejutkan Kabar Jatuhnya Produksi AS

Level Produksi AS Di Bawah Ekspektasi

Saat berita ditulis, harga West Texas Intermediate (WTI) naik 0.5% ke $60.16 per barel, level tertingginya sejak Juni 2015. Sedangkan harga Brent naik 0.5% ke $66.49 per barel, sedikit lebih rendah dari rekor $67 (tertinggi sejak Mei 2015) yang dicapainya pada awal pekan ini.
Kenaikan harga Minyak kali ini terutama disebabkan oleh turunnya produksi Minyak AS secara tak terduga pekan lalu, sebagaimana baru saja dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA). Menurut EIA, produksi minyak AS turun ke 9.754 juta barel per hari (bph) dari 9.789 juta bph pada sepekan sebelumnya.
Baca juga: 
  • PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
  • PT RIFANFINANCINDO  | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
  • PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
  • PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
  • RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Secara umum, output minyak AS masih mencatatkan kenaikan 16% sejak pertengahan tahun 2016, tetapi besaran produksi saat ini di bawah estimasi pasar. Sebelumnya, para pakar telah memproyeksikan produksi AS akan tembus 10 juta bph pada akhir tahun 2017 hingga bersaing langsung dengan tingkat output Arab Saudi dan Rusia.
EIA juga melaporkan bahwa inventori minyak mentah AS berkurang 4.6 juta barel dalam periode sepekan yang berakhir tanggal 22 Desember, ke angka total 431.9 juta bph. Dengan demikian, inventori telah menurun nyaris 20 persen dari rekor tertingginya yang sempat dihuni pada bulan Maret.

Masalah Pipa Minyak Usai Di Awal Januari 

Kerusakan Forties Pipeline di Laut Utara dan ledakan pipa minyak di Libya yang telah mendorong kenaikan harga Minyak sejak dua pekan lalu, diekspektasikan takkan berdampak lebih lanjut di bulan Januari. Operator Forties Pipeline telah menyatakan bahwa jalur pipa minyak penting tersebut akan bisa beroperasi normal sepenuhnya kembali pada awal tahun depan. Sedangkan lembaga konsultan JBC Energy mengatakan pada Reuters bahwa nonaktifnya pipa minyak Libya "tidak memiliki dampak besar pada ekspor (minyak Libya)".
Meski kehilangan trigger jangka pendek tersebut, harga Minyak di tahun 2018 diharapkan akan terus disangga oleh kesepakatan pemangkasan output yang digawangi OPEC dan Rusia. Pemangkasan ini telah dimulai sejak Januari 2017, dan berdasarkan persetujuan ekstensi baru-baru ini, dijadwalkan terus berlangsung hingga akhir tahun 2018. ( Mbs-rifan financindo berjangka )

 
 
Lihat : PT Rifan Financindo
 
Sumber : seputarforex
 
Baca Juga Di : 

0 comments:

Post a Comment