Thursday, February 15, 2018

Rifanfinancindo Pekanbaru | CPI AS Januari Berakselerasi, Inflasi Inti Catat Gain Terbesar 12 Bulan

Rifanfinancindo berjangka pekanbaru - Indeks Harga Konsumen AS naik melewati estimasi di bulan Januari, dengan Inflasi Inti yang mencatatkan kenaikan terbesar dalam setahun terakhir. Raihan itu memperkuat ekspektasi pasar tentang peningkatan inflasi yang akan mendorong Fed melakukan Rate Hike lebih cepat. Apiknya data Inflasi langsung melambungkan nilai tukar Dolar terhadap major currencies di awal sesi New York malam ini.
 Baca juga: 
 
  • RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
  • RIFAN  |  Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
  • PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka 
  • PT. RIFAN  | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
  • RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
CPI AS Januari Berakselerasi

Consumer Price Index (CPI) AS bulan Januari mencatatkan kenaikan 0.5 persen, melampaui ekspektasi 0.3 persen oleh ekonom melalui jajak pendapat sebelumnya. Data CPI yang dirilis malam ini sekaligus lebih baik dibandingkan gain 0.1 persen di bulan Desember.
Sementara itu, Core CPI atau indeks harga di luar komponen makanan dan energi berhasil tumbuh 0.3 persen, lebih baik dibandingkan ekspektasi untuk kenaikan 0.2 persen. Itu menjadi kenaikan terbesar sejak Januari 2017, menyusul kenaikan 0.2 persen di bulan Desember lalu.
Melonjaknya CPI AS di bulan Januari didorong oleh kenaikan harga bensin sebesar 5.7 persen bulan lalu, setelah sempat turun 0.8 persen di periode sebelumnya. Kenaikan harga sewa tempat tinggal sebesar 0.3 persen dan biaya perawatan RS naik 1.3 perse beberapa faktor utama yang mendorong Core CPI mencatatkan gain terbesar dalam setahun terakhir.
Laporan Inflasi yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Rabu (14/Februari) memberi tekanan besar terhadap pasar ekuitas Negeri Paman Sam. Inflasi yang terus meninggi akan mendorong kenaikan laju upah pekerja, memicu aksi jual di Wall Street, sekaligus melambungkan Treasury Yields AS ke level tertinggi empat tahun.
Meningkatnya laju inflasi AS dan kenaikan belanja pemerintah dapat memaksa Fed lebih agresif dalam melakukan Rate Hike tahun ini. Kondisi demikian secara tidak langsung akan berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Sebelumnya, Bank Sentral telah memperkirakan pelaksanaan Rate Hike sebanyak tiga kali tahun ini, dengan kenaikan pertama diprediksi pada bulan Maret mendatang.

Baca juga: 
  • PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
  • PT RIFANFINANCINDO  | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
  • PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
  • PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
  • RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Penjualan Ritel AS Malah Anjlok

Apiknya data Inflasi AS bulan lalu ternyata tidak diikuti oleh tren penjualan ritel yang mengalami penurunan cukup dalam, karena rumah tangga AS mengurangi pembelian kendaraan bermotor dan material bangunan.
Menurut laporan Departemen Perdagangan AS, Retail Sales bulan Januari turun 0.3 persen; penurunan terbesar sejak Februari 2017. Data untuk periode Desember direvisi turun dari 0.4 persen menjadi 0.0 persen. Hasil malam ini tidak sejalan dengan ekspektasi ekonom sebelumnya yang memprediksi peningkatan 0.2 persen. Namun secara YoY, Retail Sales Januari naik 3.6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Core Retail Sales yang tidak memperhitungkan otomotif, bahan bakar dan material bagunan mandek di 0.0 persen. Padahal, data tersebut sempat mencatat kenaikan 0.1 persen di bulan Desember. Ekonom sebelumnya memprediksi Core Retail Sales akan melonjak 0.5 persen bulan lalu. ( Mbs-rifan financindo berjangka )
 
 
Lihat : Rifanfinancindo

Sumber : seputarforex

Baca Juga Di : 

0 comments:

Post a Comment