Thursday, March 22, 2018

RIFANFINANCINDO | Dolar AS Menguat Jelang Hasil FOMC, Analis: Awas Kecewa

RIFANFINANCINDO - Dolar AS melemah memasuki sesi Eropa, Rabu (21/Mar) sore ini. Meski demikian, secara garis besar Dolar AS masih stabil jelang pengumuman hasil FOMC dini hari nanti. Rapat Bank Sentral AS yang dipimpin oleh Jerome Powell tersebut diperkirakan kuat akan menaikkan tingkat suku bunga. Yang menjadi fokus para investor adalah petunjuk apakah suku bunga akan naik tiga atau empat kali tahun ini.
 Baca juga: 

  • RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
  • RIFAN  |  Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
  • PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka 
  • PT. RIFAN  | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
  • RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

dolar-as



Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor berada di angka 89.89, atau turun 0.13 persen. Beberapa minggu sebelum FOMC, Dolar AS memperpanjang penurunan yang telah terbentuk sejak akhir tahun 2017 lalu. Eskpektasi pengetatan moneter menjadi alasan terangkatnya Dolar AS sekarang ini.

Dolar AS diperdagangkan di angka 106.35 yen, turun dari kisaran 106.46 di pembukaan sesi Asia pagi tadi. Secara umum, USD/JPY terus melemah tahun ini, walaupun ada kemungkinan beberapa kali kenaikan suku bunga AS dan komitmen kebijakan moneter longgar dari Bank Sentral Jepang (BoJ). 

Pidato Deputi Gubernur BoJ Masayoshi Amamiya hari ini cukup menyedot perhatian pasar. Ia mengatakan bahwa BoJ belum mengesampingkan kemungkinan adanya penyesuaian kebijakan Yield Curve. 

Pernyataan itu disampaikan Amamiya saat menjawab pertanyaan media, tentang potensi penyesuaian suku bunga BoJ sebelum inflasi mencapai target 2 persen. Kendati demikian, Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa normalisasi kebijakan moneter masih sangat jauh tercapai.

Di sisi lain, EUR/USD menunjukkan kenaikan, dengan diperdagangkan di angka 1.2284 dari sebelumnya di angka 1.2240. GBP/USD naik ke angka 1.4033 dari sebelumnya di angka 1.3982, menjelang serangkaian rilis data Ketenagakerjaan Inggris sore ini. USD/CAD mulai merangkak naik ke angka 1.304, setelah terjatuh ke level rendah 1.302 di sesi sebelumnya.

Baca juga: 

  • PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
  • PT RIFANFINANCINDO  | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
  • PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
  • PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
  • RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Dolar AS Akan Terus Menguat? Siap-Siap Kecewa


Steve Sedgwick, dalam ulasannya di CNBC kemarin menyatakan, orang yang menganggap bahwa penguatan Dolar AS akhir-akhir ini merupakan titik balik dari pelemahan Dolar AS akan menemui kekecewaan. Pasalnya, The Fed merupakan satu-satunya bank sentral yang sedang berada dalam jalur moneter ketat, tetapi Dolar AS harus berjuang keras untuk menguat. 

Itu artinya,  kemungkinan divergensi suku bunga adalah hal nomor dua yang diperhatikan pelaku pasar. Yang utama bagi mereka adalah masalah perdagangan global dan pembayaran utang. Oleh karena itu, jika AS masih diliputi dengan ketidakpastian kebijakan perdagangan, maka bisa jadi penguatan Dolar AS karena kenaikan suku bunga bukanlah suatu pembalikan trend.

Presiden AS, Donald Trump, diperkirakan akan mengumumkan tarif impor baru dari China pada hari Jumat mendatang. Sektor-sektor yang disasar adalah teknologi, telekomunikasi, dan hak milik intelektual.  ( Mbs-rifan financindo berjangka )



Lihat :  Rifanfinancindo

Sumber : seputarforex

Baca Juga Di : 

0 comments:

Post a Comment