Wednesday, February 6, 2019

PT Rifan financindo | Dolar Tak Hiraukan Pidato Trump, Aussie Lebih Disoroti

PT Rifan Financindo - Pidato negara tahunan "State of the Union" yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump tadi pagi (6/Februari) sempat dikhawatirkan akan memengaruhi pergerakan Dolar AS. Namun, beberapa jam setelah pidato usai, Indeks Dolar AS (DXY) nyaris tak menunjukkan respons apapun. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, DXY stabil pada posisi naik 0.08 persen di kisaran 96.15. Pasalnya, pidato Trump terhitung "lempeng", tidak mengandung muatan mengejutkan.
Donald Trump
 Baca Juga :
  • PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
  • PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
  • PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
  • RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
  • PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
  • RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
  • RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
  • RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
  • PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
  • PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
  • RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
  • PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
  • PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
  • PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
  • PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
  • RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.

Tak Ada Yang Mengejutkan

Dalam pidatonya, presiden AS ke-45 menyinggung masalah perdagangan internasional dan anggaran negara, tetapi tak mengisyaratkan pendekatan radikal dalam menindaklanjuti kedua topik paling panas dalam masa pemerintahannya itu. Secara umum, ia hanya mengulangi kembali retorika yang diungkapkannya selama setahun lalu.
Menggariskan rencana prioritasnya tahun ini, Presiden Trump hanya menegaskan kembali bahwa imigrasi ilegal adalah krisis nasional dan ia ingin mendirikan tembok perbatasan untuk menanggulanginya. Sedangkan terkait dengan kesepakatan perdagangan dengan China, ia mengungkapkan, "harus mencakup perubahan nyata dan struktural untuk mengakhiri praktek perdagangan tak adil, mengurangi defisit perdagangan kita yang kronis, dan melindungi (lapangan) pekerjaan orang Amerika."
Menanggapi pidato tersebut, Ayako Sera, seorang ekonom pasar senior dari Sumitomo Mitsui Trust, mengatakan, "Pidato Trump tak mengandung kejutan. Umpamanya, ia tidak menyatakan keadaan darurat nasional (terkait anggaran bagi pembangunan tembok perbatasan -red), juga tidak membuat komentar menghebohkan tentang China."
Alih-alih, menurut Sera, "Kejatuhan Dolar Australia nampaknya lebih menarik perhatian."

Sorotan Pasar Lainnya

Tadi pagi, Dolar Australia tumbang setelah Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga, hanya sehari setelah rapat kebijakan yang dinilai optimistis oleh pelaku pasar. Menurutnya, suku bunga bisa naik maupun turun, tergantung kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi. Pada awal sesi Eropa, posisi intraday AUD/USD masih anjlok sekitar 1.35 persen pada kisaran 0.7136.
Sementara itu, rival Greenback lainnya dilanda berbagai problema. Euro masih lumpuh di level terendah sepekan versus Dolar AS, setelah rilis Purchasing Managers' Index (PMI) kemarin menunjukkan iklim bisnis terburuk dalam tiga tahun terakhir. Poundsterling juga tertekan pada kisaran terendah dua pekan, karena berlanjutnya ketidakpastian Brexit telah menghalangi banyak perusahaan multinasional untuk meningkatkan investasinya di negara tersebut.
Hari ini, pelaku pasar akan menyoroti pula serangkaian data ekonomi berdampak menengah-tinggi yang dijadwalkan rilis pada sesi New York. Diantaranya laporan Building Permits, Durable Goods Orders, Gross Domestic Products, Housing Starts, dan Retail Sales. Investor dan trader dapat mengevaluasi ulang outlook ekonomi AS, apabila mayoritas data condong ke satu arah secara mengejutkan.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


Sumber : seputarforex

0 comments:

Post a Comment