Thursday, March 21, 2019

Rifan Financindo | USD/JPY Menanjak Lagi Pasca Rilis Notulen Rapat BoJ

Rifan Financindo - Pasangan mata uang USD/JPY menguat kembali hingga mencapai level tertinggi pada level 111.69 dalam perdagangan hari Rabu ini (20/Maret), setelah rilis notulen rapat bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ). Saat berita ditulis pada pertengahan sesi Eropa, Yen masih mencatat pelemahan harian sebesar 0.15 persen terhadap Dolar AS pada level 111.58, meskipun pergerakannya telah terkoreksi. Yen juga lumpuh versus Euro dengan posisi EUR/JPY naik 0.12 persen ke level 126.63.
USDJPY Daily
 Baca Juga :

  • PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
  • PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
  • PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
  • RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
  • PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
  • RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
  • RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
  • RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
  • PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
  • PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
  • RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
  • PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
  • PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
  • PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
  • PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
  • RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.

USD/JPY Berpotensi Naik Lagi

Jepang Butuh Stimulus Moneter Tambahan?

Notulen rapat bulan Januari yang dipublikasikan pada sesi Asia, menunjukkan bahwa para pejabat tinggi Bank of Japan bersilang pendapat mengenai bagaimana mereka akan mengubah kebijakan moneter ke depan, di tengah peningkatan ancaman perlambatan ekonomi global terhadap pemulihan ekonomi dalam negeri. Meski mayoritas anggota rapat sepakat untuk mempertahankan program stimulus moneter saat ini, tetapi salah satu diantaranya menyarankan agar bank sentral bersiap-siap meluncurkan stimulus tambahan.
"Dikarenakan pencapaian target inflasi telah tertunda, tak baik mengadopsi posisi tak berbuat apa-apa hingga terjadinya sebuah krisis serius," ujar sang anggota tersebut. Namun, anggota rapat lain menepisnya dengan mengatakan bahwa bertindak terlalu terburu-buru di tengah ketidakpastian justru bisa mengakibatkan ketidakseimbangan keuangan dan gejolak yang tidak perlu.

Target Inflasi Jepang Jadi Sorotan

Perbedaan pendapat diantara anggota rapat kebijakan moneter BoJ bukanlah hal baru. Namun, isi notulen kali ini mendorong pelaku pasar untuk kembali menyoroti target inflasi Jepang serta probabilitas realisasinya. Data terbaru menunjukkan laju inflasi tahunan hanya 0.2 persen (Year-on-Year) pada bulan Januari 2019. Padahal, target inflasi BoJ telah dipatok pada level 2 persen.
Besarnya kesenjangan dengan realita membuat target tersebut kemungkinan tidak akan dicapai hingga bertahun-tahun yang akan datang. Karena kebijakan moneter BoJ sudah terlalu ekspansif, maka muncul opini agar target inflasinya saja yang diubah.
David Cottle dari DailyFX mencatat, "Target inflasi kembali menjadi pusat perhatian. Jika cerita-cerita (seperti termuat dalam notulen ini) terus bermunculan, (maka) akan meningkat pula spekulasi bahwa (target inflasi) bisa diubah. Apabila (spekulasi) itu mendapatkan pemicu, maka bisa memberikan sejumlah dukungan dari data ekonomi domestik yang saat ini tak tersedia bagi Yen, dikarenakan diskoneksi nyata yang terjadi saat ini antara performa ekonomi dan kebijakan moneter."( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


0 comments:

Post a Comment