PT Rifan Financindo - Jakarta Darurat virus Corona mengharuskan orang-orang di dunia berdiam diri di rumah dan mengurangi aktivitas luar rumah. Kondisi itu dihadapi hampir seluruh masyarakat dunia, tak terkecuali Jepang.
Imbasnya, perusahaan teknologi seperti GMO Internet berhasil mendulang untung karena permintaan layanan internet meningkat seiring banyaknya aktivitas masyarakat yang mengharuskan bekerja dari rumah. Buah manisnya, pendiri GMO Internet Masatoshi Kumagai jadi orang tajir di negeri matahari terbit itu.
Kumagai mencatat, kekayaan bersihnya mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun pada kurs Rp (14.200/US$). Meningkatnya kekayaan Kumagai tak lepas dari melonjaknya harga saham perusahaannya seiring meningkatnya penggunaan di Jepang.
Baca Juga :
|
"Bentuk-bentuk baru bisnis dan gaya hidup berbasis internet, seperti teleworking, pemeriksaan medis online, kelas online, dan belanja internet, baru-baru ini mulai menyebar karena COVID-19, yang mengarah ke lebih banyak permintaan untuk apa yang terus kami lakukan untuk 25 tahun terakhir," kata Kumagai seperti dikutip dari CNBC, Selasa (30/6/2020).
Sahamnya yang terdaftar di Tokyo naik sekitar 50% sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan patokan Jepang Nikkei 225, yang turun sekitar 5% pada periode yang sama.
GMO Internet melaporkan rekor penjualan bersih 53,6 miliar yen (sekitar US$ 490 juta) untuk kuartal pertama tahun ini, naik 14,6% dari tahun sebelumnya. Perusahaan menghubungkan kenaikan pertumbuhan infrastruktur internet perusahaan dengan peningkatan konsumsi internet karena banyak masyarakat berada di rumah, serta layanan perdagangan valuta asing.
Kumagai, yang berusia 57 tahun, mendirikan GMO Internet, sebuah perusahaan multimedia, pada 1991. Delapan tahun kemudian, perusahaan itu go public di Jepang, menjadi salah satu perusahaan internet paling awal yang terdaftar di negara itu.
Kumagai, yang berusia 57 tahun, mendirikan GMO Internet, sebuah perusahaan multimedia, pada 1991. Delapan tahun kemudian, perusahaan itu go public di Jepang, menjadi salah satu perusahaan internet paling awal yang terdaftar di negara itu.
Sebagian besar kekayaan Kumagai berasal dari sahamnya di GMO Internet. Menurut situs web GMO Internet, Kumagai menemukan internet setelah membaca artikel tentang hal itu pada tahun 1994.
"Saat saya membaca artikel itu, saya sangat merasa bahwa internet akan mengubah hidup kita dan menjadi infrastruktur sosial," tulisnya.
Tidak seperti kebanyakan orang tajir Jepang lainnya, Kumagai pernah putus sekolah.
"Saya malu pada diri saya sendiri," katanya di situs webnya. "Saya tidak belajar sama sekali karena saya yakin, tanpa alasan yang baik, bahwa saya bisa mencapai apa pun."
Setelah itu, Kumagai mengatakan bahwa dia menyadari kebutuhan untuk belajar ketika dia berusia 20 tahun, dan terus melakukannya secara mandiri. Sejak itu ia telah menulis beberapa buku.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
"Saat saya membaca artikel itu, saya sangat merasa bahwa internet akan mengubah hidup kita dan menjadi infrastruktur sosial," tulisnya.
Tidak seperti kebanyakan orang tajir Jepang lainnya, Kumagai pernah putus sekolah.
"Saya malu pada diri saya sendiri," katanya di situs webnya. "Saya tidak belajar sama sekali karena saya yakin, tanpa alasan yang baik, bahwa saya bisa mencapai apa pun."
Setelah itu, Kumagai mengatakan bahwa dia menyadari kebutuhan untuk belajar ketika dia berusia 20 tahun, dan terus melakukannya secara mandiri. Sejak itu ia telah menulis beberapa buku.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : PT Rifan Financindo
Sumber : finance.detik
PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo
0 comments:
Post a Comment