Wednesday, July 14, 2021

Rifan Financindo | Barang Numpuk di Pelabuhan, Pengusaha: Ini Siapa yang Tanggung?

 


Rifan Financindo - Jakarta Pengusaha tergabung dalam Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengeluh karena sistem kepabeanan Customs Excise Integrated System and Automation (CEISA) mengalami gangguan. Hal tersebut membuat barang-barang menumpuk di pelabuhan dan menimbulkan biaya.

CEISA sendiri merupakan aplikasi yang menghubungkan pengguna jasa dengan Bea Cukai. Adanya aplikasi ini diharapkan memenuhi segala kebutuhan kepabeanan dan cukai.

"Barang yang tidak bisa di proses dan sudah ada di pelabuhan, maka biaya penumpukan/storage charge-nya dihitung per hari. Nah ini siapa yang tanggung?" kata Ketua ALI Mahendra Rianto kepada detikcom, Rabu (14/7/2021).


Baca Juga :

Sementara, lanjutnya, jika ada cacat dokumen karena kesalahan importir menjadi beban pengusaha. Menurutnya, hal itu tidak adil.


"Sementara kalau kita ada cacat dokumen karena kesalahan importir, maka kita yang juga kena beban, tidak fair ini," katanya.

Dia menambahkan, industri juga bakal kehilangan peluang karena adanya masalah dari sistem tersebut. Sebab, produksi mengalami keterlambatan..

"Belum lagi lost opportunity, karena customer di industri tidak bisa produksi tepat waktu karena bahan bakunya tertahan," katanya.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )

Lihat : Rifan Financindo

Sumber : finance.detik


0 comments:

Post a Comment