Monday, June 12, 2017

Pound Terempas, Exit-Poll: Partai Konservatif Gagal Raih Mayoritas

Rifan Pekanbaru - Sterling terjun bebas ke level terendah sejak Januari di sesi Asia, Jumat (09/Jun) pagi ini. Perhitungan exit-poll menunjukkan hasil mengejutkan, dimana partai PM Theresa May gagal mencapai suara mayoritas di parlemen dalam Pemilu Inggris 2017. 

theresa-may


Hal ini tentu saja mematahkan sejumlah proyeksi yang sudah dipasang oleh para pelaku pasar. Pertanyaan mengenai kemajuan negosiasi Brexit pun kembali mencuat. Selain itu, hasil exit-poll yang di luar dugaan tersebut membuat para investor sangsi, apakah partai-partai Inggris masih dapat menjaga kestabilan pemerintahan atau tidak.

Poundsterling terhempas keras terhadap mata uang-mata uang mayor, terutama terhadap Dolar AS dan Euro. GBP/USD jeblok hampir 2 persen ke angka 1.269 dari high 1.295. Setali tiga uang terhadap Euro, EUR/GBPmelonjak 1.3 persen ke high 0.8824 dan diperdagangkan di angka 0.8748 saat berita ini ditulis.

Pasar Mulai Lirik Prospek Soft-Brexit
Akan tetapi, terdongkraknya hasil suara awal resmi untuk Partai Konservatif-nya May, serta para investor yang memulai memikirkan prospek "Soft-Brexit" apabila Partai Buruh memimpin koalisi, membuat keterpurukan Poundsterling tak berlanjut. GBP/USD kemudian mengembalikan hampir separuh dari kemerosotannya, dan diperdagangkan di angka 1.278 saat berita ini ditulis.

hasil-pmilu-inggris-2017-sementara


"Kita hanya punya empat kursi saat ini, tetapi begitu panitia Pemilu mengatakan bahwa Partai Konservatif mulai bisa meminimalisasi kekalahannya terhadap jatah kursi untuk Partai Buruh, maka Pound pun mendapat angin segar," kata Jeremy Cook, Kepala Ekonom World First kepada Reuters. 

Pandangan serupa juga datang dari ekonom sekaligus kolumnis ekonomi Mohammed El-Erian. Menurutnya, dengan hasil exit-poll yang menunjukkan bahwa Tories (Partai Konservatif) kehilangan kursi, dan kenyataan bahwa pertaruhan May akan jabatannya terancam gagal, maka pasar pun memasang harga dengan implementasi outlook yang lebih kompleks.

Sementara analis forex Lee Hardman dari MUFG untuk kantor London, menunjukkan pandangan yang lebih pasrah. "Pasar tinggal berdoa saja bahwa hasil exit-poll keliru," kata Hardman. "Volatilitas mata uang merupakan proxy terbaik bagi kekhawatiran pasar. Jika pun Partai Konservatif akhirnya tenggelam, maka pasar akan segera mencari sekoci penyelamat."(Mbs-rifan financindo berjangka)
Sumber : seputarforex

0 comments:

Post a Comment