Thursday, November 30, 2017

PT Rifan Financindo Pekanbaru | Penyebab Lonjakan AUD/USD Di Sesi Eropa Sore Ini

PT Rifan Financindo Pekanbaru - Dolar Australia menunjukkan kenaikan terhadap Dolar AS memasuki sesi Eropa Senin (27/Nov) sore ini, di tengah rapuhnya sentimen terhadap Dolar AS gegara kekhawatiran pasar soal perlambatan inflasi AS. 


koin-aud


Saat berita ini ditulis pukul 15:00 WIB, AUD/USD diperdagangkan di angka 0.7620, meninggalkan level rendah 0.7594 yang tercapai saat pembukaan sesi perdagangan sebelumnya. Penguatan Dolar Australia juga terlihat di chart pair cross GBP/AUD yang menurun ke angka 1.7495. Namun, terhadap Dolar New Zealand, AUD tak berdaya dengan AUD/NZD yang jeblok ke 1.1074 dari high 1.1087.


Aksi Sell-Off AUD/USD Berhenti

"Setelah anjlok lebih dari 7 persen selama lebih dari dua bulan terakhir, Dolar Australia sudah menemukan dasarnya," kata Kathy Lien dari BK Asset Management yang dikutip dari Poundsterlling Live. "Aksi sell-off di AUD/USD terhenti tepat di 100-Week SMA, sama seperti emas, bijih besi dan tembaga yang juga berbalik naik." Oleh karena itu, Lien menyarankan untuk mengamati gerak AUD/USD dalam beberapa waktu ke depan.



Dolar Australia mendapatkan support setelah adanya komentar dari Gubernur RBA Philip Lowe pada tanggal 23 November lalu dalam acara makan malam bersama pengusaha dan ekonom Australia, yang mengungkapkan ekspektasinya terhadap tingkat suku bunga RBA yang cenderung akan naik daripada turun. 

Naiknya tingkat suku bunga cenderung menguatkan nilai tukar suatu mata uang, karena artinya akan menarik minat investor pada return yang lebih tinggi di negara tersebut. Meski demikian, menanggapi pernyataan Lowe, Lien mengatakan bahwa gubernur bank sentral tersebut tidak mengatakan dengan jelas apakah ia mengharapkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

"RBA jelas masih sangat netral, karena Lowe tidak melihat adanya kasus yang membutuhkan penyesuaian kebijakan (dengan cara menaikkan suku bunga) dalam waktu dekat," kata Lien. "Beliau masih khawatir tentang rendahnya inflasi, tetapi cukup yakin dengan pertumbuhan gaji di Australia yang cukup stabil," kata Lien.

Analisa lain datang dari Elias Haddad dari Commonwealth Bank Australia. Sebaiknya trader juga memperhatikan pergerakan harga bijih besi yang menjadi ekspor utama Australia. "AUD/USD memiliki lingkup untuk naik sedikit lebih tinggi di tengah lemahnya USD dan kuatnya harga bijih besi. (Ditambah lagi dengan) Peningkatan aktivitas ekonomi global dan positifnya data PMI Manufaktur China untuk bulan November," kata Haddad. ( Mbs-rifan financindo berjangka )




Sumber : seputarforex

Baca Juga Di : 

0 comments:

Post a Comment