Monday, November 6, 2017

Suku Bunga BoE Naik Pertama Kali Sejak 2007, Sterling Malah Anjlok

Rifanfinancindo Pekanbaru - Bank Sentral Inggris akhirnya jadi menaikkan suku bunga untuk pertama kali dalam satu dekade terakhir dan menyatakan bahwa berharap kenaikan secara “sangat bertahap” dalam tiga tahun ke depan. Mata uang Sterling langsung anjlok tajam versus Greenback, terlihat di awal sesi New York malam ini.
Suku Bunga BoE Naik Pertama Kali Sejak
Keputusan Bank of England melakukan Rate Hike sebesar 25 basis poin menjadi 0.5 persen setelah dilakukan voting Monetary Policy Committee (MPC) dimana terdapat 7 dari 9 anggota setuju menaikkan suku bunga, seolah membalikkan pemotongan suku bunga darurat pada Agustus tahun lalu pasca referendum Brexit.
Ini menjadi kenaikan suku bunga BOE pertama kali sejak 2007, sebelum Inggris terhantam krisis ekonomi global yang membawa Negeri Ratu Elizabeth itu kedalam resesi terburuk dalam beberapa dekade.
Dari total 9 anggota MPC, hanya 2 yang memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga di level rendah, yakni Deputi Gubernur BOE, Jon Cunliffe dan Dave Ramsden. Alasan kedua petinggi Bank Sentral Inggris tersebut belum menginginkan Rate Hike lantaran pertumbuhan upah pekerja masih relatif lemah.
Sebagian besar anggota MPC, termasuk Gubernur Mark Carney memutuskan untuk melakukan Rate Hike meski performa ekonomi Inggris tidak begitu baik sepanjang tahun 2017.
“Sekarang MPC sudah menilai tepat untuk menaikkan suku bunga, guna mengembalikan tingkat Inflasi secara berkelanjutan sesuai target Bank Sentral”, demikian bunyi pernyataan BoE.
“(Dan) semua anggota setuju bahwa kenaikan suku bunga lanjutan di masa mendatang dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu”, lanjut BoE dalam sebuah pernyataan.

Perpecahan Suara Anggota MPC, Tunjukkan Dilema BOE
Tidak semua anggota Komite Kebijakan Moneter Inggris setuju melakukan Rate Hike, sehingga mencerminkan telah terjadi dilema pada jajaran petinggi BOE. Ketidakpastian proses negosiasi Brexit dan lemahnya pertumbuhan upah Inggris masih menjadi masalah domestik Inggris. Namun, lonjakan Inflasi yang terjadi dalam beberapa kuartal 2017 akibat kemerosotan nilai Pound pasca Brexit Referendum, mendorong Bank Sentral akhirnya menaikkan suku bunga.
Perlu diketahui bahwa tingkat Inflasi Inggris mencapai angka 3 persen dalam sebuah laporan pada bulan September lalu, terutama karena penurunan nilai Sterling. Sementara itu, tingkat pengangguran menyentuh rekor terendah sejak tahun 1970, menjadi alasan sebagian besar petinggi BOE setuju dilakukan Rate Hike.
BOE memperkirakan Inflasi akan kembali ke level 2 persen bila suku bunga acuan naik sejalan dengan kenaikan secara bertahap perekonomian. Dan itu artinya besar kemungkinan suku bunga akan mencapai 1 persen pada tahun 2020 mendatang.

Sterling Justru Melamah Pasca Kenaikan Suku Bunga
Kenaikan suku bunga tidak serta merta mendorong mata uang Poundsterling menguat. Malahan yang terjadi, Sterling melemah tajam versus Dollar AS. Pada pukul 20:05 WIB, pair GBP/USD melemah 1.1 persen dan kini berada di level 1.3118. Pair GBP/JPY ikut melemah dan pair EUR/GBP melonjak cukup tajam. ( Mbs-rifan financindo berjangka )


Lihat :  ​Rifanfinancindo 
Sumber : seputarforex

Baca Juga Di : 

0 comments:

Post a Comment