Monday, June 19, 2017

Sesi Asia: Dolar Bangkit Dari Keterpurukan

Rifan Pekanbaru - Dolar AS cukup prima di sesi perdagangan Asia Jumat (16/Jun) pagi ini, terhadap mata uang-mata uang mayor. Data ekonomi AS yang dirilis tadi malam cukup gemilang, sehingga kembali meyakinkan investor bahwa The Fed masih mampu menjalankan kebijakan moneternya sesuai rencana. 

dolar-as

Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya, bertambah 0.1 persen ke angka 97.474. Selama sepekan ini, indeks Dolar sudah naik 0.6 persen.

Malam tadi, Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa data Klaim Pengangguran AS menurun sebanyak 8,000 menjadi 237,000 hingga tanggal 10 Juni. Di samping itu, indeks Kondisi Bisnis dan New York dan Philadelphia juga mencatatkan hasil yang lebih baik daripada ekspektasi para ekonom.


Sentimen Positif Terbawa Hingga Sesi Perdagangan Jumat Pagi

Pagi ini, masih terbawa dampak dari laporan tersebut, USD/JPY terus mendulang kenaikan, dengan diperdagangkan di angka 111.168, dari sebelumnya di posisi 111.11. Dalam minggu ini, USD/JPY sudah hampir menghimpun perolehan sebanyak 1 persen. Siang ini, Bank Sentral Jepang akan mengumumkan kebijakan moneternya yang diekspektasi luas tidak akan mengalami perubahan. Sementara itu, EUR/USD tampak flat di kisaran 1.1147, jauh di bawah level tinggi tujuh bulan di angka 1.1296 yang tercapai kemarin. Dalam sepekan ini, EUR/USD sudah menurun sebanyak 0.6 persen.

Pounds Sterling merangkak naik 0.1 persen terhadap Dolar AS, dimana GBP/USD diperdagangkan di angka 1.2777 pagi ini. Pair tersebut terus terangkat di sesi perdagangan sebelumnya, karena tiga orang anggota rapat MPC BoE mengejutkan pasar finansial dengan menyuarakan dukungan untuk kenaikan suku bunga Inggris dalam waktu dekat. BoE tidak mengubah kebijakan moneternya bulan Juni 2017 ini. Meski demikian, minggu ini GBP/USD sudah menurun 1.4 persen. 

"Dolar AS sekarang sudah mulai bisa mengatasi shock-nya akibat data CPI AS," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Ahli Strategi di Mizuho Securities Tokyo yang diwawancarai oleh Reuters. "Dan akan makin sulit untuk meningkatkan short Dolar," tambahnya..(Mbs-rifan financindo berjangka)

Sumber : seputarforex

0 comments:

Post a Comment