Friday, July 28, 2017

Meski Turuni Puncak, AUD/USD Belum Overvalued

Rifanfinancindo Pekanbaru – Dolar Australia menggapai puncak tertinggi 26 bulan terhadap Dolar AS di hari Kamis (27/Jul) pagi tadi di angka 0.8065 pasca pengumuman kebijakan FOMC Juli 2017. Pernyataan The Fed yang dinilai kurang hawkish menjadi pendorong turun Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor, termasuk Dolar Australia. Meski demikian, sore ini, AUD/USD tampak menuruni puncak, dengan diperdagangkan di angka 0.8026.


dolar-australia


"Pernyataan kebijakan FOMC The Fed tersebut relatif dovish walaupun ada fakta bahwa mereka menyebutkan waktu pengurangan balance sheet akan dilaksanakan segera," kata analis ThinkMarkets, Naeem Aslam. "Pernyataan itu gagal menciptakan nyawa bagi indeks volatilitas dan akhirnya membawa (dolar AS) ke lowyang lain."


Nilai Tukar Dolar Australia Bakal Jadi Masalah


Meski Dolar Australia tampak menuruni puncak, para analis dari JP Morgan dan Commonwealth Bankmeyakini bahwa itu bukanlah karena mata uang tersebut overvaluedBen Jarman, analis dari JP Morgan mengatakan bahwa pemulihan harga komoditas baru-baru ini, akan tetap mendekatkan Dolar Australia pada fair value.

Namun, sehubungan dengan peringatan Bank Sentral Australia (RBA) tahun lalu, Jarman mengatakan bahwa kondisi Dolar Australia sekarang jadi lebih "mempersulit" outlook transisi ekonomi Australia. Dalam snippetpenjelasan Jarman yang dikutip oleh Business Insider Australia, tertulis bahwa JP Morgan memperkirakan nilai tukar akan menjadi masalah bagi inflasi dan pertumbuhan Australia.

Harga barang-barang impor konsumen tercatat sangat lemah dalam rilis data CPI Australia kemarin, dan dalam rinciannya hari ini, lemahnya momentum impor tersebut dapat membebani CPI. Selain itu, penguatan Aussie juga akan mengganggu ekspor jasa, yang seharusnya berpotensi membenahi pertumbuhan ekonomi.(Mbs-rifan financindo berjangka)

Sumber : seputarforex

0 comments:

Post a Comment