Rifanfinancindo Pekanbaru - Data Ketenagakerjaan yang dirilis Inggris pada hari Rabu (18/Okt) sore ini kembali menunjukkan bahwa pertumbuhan gaji di Inggris masih tertinggal di belakang inflasi. Akan tetapi, fakta tersebut diperkirakan tak akan menyurutkan ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) dalam waktu dekat.
Jumlah Pemohon Tunjangan Pengangguran (Claimant Count) meningkat sebanyak 1,700 di bulan September (seasonally adjusted), lebih buruk daripada perkiraan kenaikan 1,000. Bulan lalu, Claimant Count Inggris direvisi menurun menjadi 2,800 pemohon.
Indeks Pertumbuhan Gaji Pegawai Tanpa Bonus tercatat 2.1 persen selama tiga bulan hingga Agustus, sedikit lebih tinggi daripada ekspektasi kenaikan 2.0 persen. Bulan sebelumnya, Gaji Pegawai Inggris tumbuh sebanyak 2.2 persen.
Kendati demikian, data dari ONS tersebut juga menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Inggris dalam rentang Juni - Agustus masih berada di level terendah 42 tahun di 4.3 persen. Inilah yang menjadi dasar ekspektasi pasar bahwa BoE punya peluang untuk menaikkan suku bunga acuan.
Pasar Masih Harapkan Rate Hike BoE Bulan Depan
Di tengah perlambatan ekonomi Inggris tahun ini, BoE sangat diharapkan akan menaikkan suku bunga (rate hike) ke level 0.50 persen, dari level 0.25 persen saat ini, pada bulan November mendatang. BoE sendiri telah menyatakan bahwa pihaknya mengekspektasikan pertumbuhan gaji akan berjalan cepat karena tingkat pengangguran berada di bawah 4.5 persen. Inflasi pun telah terpicu naik karena Brexit.
Sehingga, kendati dalam testimoninya kemarin Gubernur Mark Carney tidak secara jelas mengutarakan rencana kenaikan suku bunga dengan segera, sebagian pasar tetap yakin bahwa bulan depan akan menjadi waktu yang tepat.
GBP/USD Masih Bearish
Setelah laporan ini, Poundsterling masih melanjutkan tekanan turun terhadap Dolar AS, dengan GBP/USD yang diperdagangkan di angka 1.3168, dari sebelumnya yang sempat menyentuh level 1.3210. Sedangkan EUR/GBP diperdagangkan di angka 0.8920.
Menurut analisa dari DailyFx, berdasarkan fakta, net-long yang dipasang para trader memang menunjukkan bahwa posisi Buy GBP/USD masih tinggi, tetapi DailyFx berpendapat bahwa pair tersebut kemungkinan akan terus merosot. Posisi hari ini malah lebih net-long daripada kemarin, tetapi tidak seperti minggu lalu. Jadi, kombinasi antara sentimen saat ini dengan perubahan yang baru terbentuk itulah yang membuat bias trading GBP/USD mengalami peningkatan. ( Mbs-rifan financindo berjangka )
Lihat : Rifanfinancindo
Sumber : seputarforex
Baca Juga Di :
- Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT Rifan Financindo
- Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia | Rifan Financindo
- Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | Rifanfinancindo
- Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | PT. Rifan Financindo
- Waspada Investasi Bodong, Ada Baiknya Anda Mengenal Lebih Baik Perdagangan Berjangka | Rifan Financindo Berjangka
- Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemko Medan Terima Sumbangan | PT Rifan Financindo Berjangka
- Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | Rifan Financindo Pekanbaru
- Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | Rifanfinancindo Pekanbaru
- Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT Rifan Financindo Pekanbaru
- Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | Rifan Pekanbaru
- Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | PT Rifan
- Kepercayaan Masyarakat terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi Masih Tinggi | PT.Rifan
- RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT Rifan Pekanbaru
- Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RFB
- Rifan Jadi yang Pertama Sosialisasi di Medan | PT RFB Pekanbaru
0 comments:
Post a Comment