Thursday, October 19, 2017

Pound Kian Bearish Pasca Data Ketenagakerjaan Inggris

Rifanfinancindo Pekanbaru - Data Ketenagakerjaan yang dirilis Inggris pada hari Rabu (18/Okt) sore ini kembali menunjukkan bahwa pertumbuhan gaji di Inggris masih tertinggal di belakang inflasi. Akan tetapi, fakta tersebut diperkirakan tak akan menyurutkan ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) dalam waktu dekat.


ekonomi-inggris


Jumlah Pemohon Tunjangan Pengangguran (Claimant Count) meningkat sebanyak 1,700 di bulan September (seasonally adjusted), lebih buruk daripada perkiraan kenaikan 1,000. Bulan lalu, Claimant Count Inggris direvisi menurun menjadi 2,800 pemohon. 

Indeks Pertumbuhan Gaji Pegawai Tanpa Bonus tercatat 2.1 persen selama tiga bulan hingga Agustus, sedikit lebih tinggi daripada ekspektasi kenaikan 2.0 persen. Bulan sebelumnya, Gaji Pegawai Inggris tumbuh sebanyak 2.2 persen. 

Kendati demikian, data dari ONS tersebut juga menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Inggris dalam rentang Juni - Agustus masih berada di level terendah 42 tahun di 4.3 persen. Inilah yang menjadi dasar ekspektasi pasar bahwa BoE punya peluang untuk menaikkan suku bunga acuan.


Pasar Masih Harapkan Rate Hike BoE Bulan Depan

Di tengah perlambatan ekonomi Inggris tahun ini, BoE sangat diharapkan akan menaikkan suku bunga (rate hike) ke level 0.50 persen, dari level 0.25 persen saat ini, pada bulan November mendatang. BoE sendiri telah menyatakan bahwa pihaknya mengekspektasikan pertumbuhan gaji akan berjalan cepat karena tingkat pengangguran berada di bawah 4.5 persen. Inflasi pun telah terpicu naik karena Brexit.
Sehingga, kendati dalam testimoninya kemarin Gubernur Mark Carney tidak secara jelas mengutarakan rencana kenaikan suku bunga dengan segera, sebagian pasar tetap yakin bahwa bulan depan akan menjadi waktu yang tepat.


GBP/USD Masih Bearish

Setelah laporan ini, Poundsterling masih melanjutkan tekanan turun terhadap Dolar AS, dengan GBP/USD yang diperdagangkan di angka 1.3168, dari sebelumnya yang sempat menyentuh level 1.3210. Sedangkan EUR/GBP diperdagangkan di angka 0.8920. 

Menurut analisa dari DailyFx, berdasarkan fakta, net-long yang dipasang para trader memang menunjukkan bahwa posisi Buy GBP/USD masih tinggi, tetapi DailyFx berpendapat bahwa pair tersebut kemungkinan akan terus merosot. Posisi hari ini malah lebih net-long daripada kemarin, tetapi tidak seperti minggu lalu. Jadi, kombinasi antara sentimen saat ini dengan perubahan yang baru terbentuk itulah yang membuat bias trading GBP/USD mengalami peningkatan. ( Mbs-rifan financindo berjangka )


 
Lihat :  Rifanfinancindo 
 
Sumber : seputarforex
 
Baca Juga Di : 

0 comments:

Post a Comment